Dalam konteks global yang ditandai dengan pencarian efisiensi energi dan keberlanjutan lingkunganMemilih kendaraan yang efisien kini menjadi semakin penting. Namun, beberapa model mobil memiliki konsumsi bahan bakar yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata. Artikel ini menganalisis secara detail 10 mobil yang paling banyak mengonsumsi bensinmempertimbangkan tidak hanya kinerja perkotaannya, tetapi juga dampak lingkungannya, motivasi desainnya, biaya pengoperasiannya, dan profil khas pemiliknya.
Pengenalan historis konsumsi dalam industri otomotif
Sejak penemuan mobil di akhir abad ke-19, konsumsi bahan bakar telah menjadi tema yang berulang. Di awal abad ke-20, akses terhadap minyak murah dan kurangnya kesadaran lingkungan membuat produsen lebih berfokus pada daya daripada efisiensi. Baru pada tahun 1970-an, bersamaan dengan krisis minyak, regulasi pertama untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan mulai muncul.
Saat ini, sementara beberapa model menawarkan lebih dari 25 km per liter, kendaraan yang akan kita bahas dalam analisis ini masih berada pada titik ekstrem yang berlawanan: kurang dari 6 km/liter.
Definisi efisiensi energi dan relevansinya saat ini
Efisiensi energi pada kendaraan mengacu pada jumlah energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil dalam jarak tertentu. Semakin sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk menempuh jarak satu kilometer, semakin tinggi efisiensinya. Konsep ini menjadi krusial tidak hanya karena alasan ekonomi, tetapi juga karena perubahan iklim, kualitas udara perkotaan, dan terbatasnya ketersediaan bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak pemerintah menerapkan pajak lingkungan dan pembatasan kendaraan bermotor, sementara kota-kota besar berupaya membatasi penggunaannya melalui kebijakan mobilitas berkelanjutan. Langkah-langkah ini telah mendorong restrukturisasi pasar otomotif, di mana efisiensi energi dan inovasi telah menjadi sinonim dengan kemajuan.
Karakteristik umum kendaraan yang kurang efisien
Mobil yang mengonsumsi lebih banyak bensin sering kali memiliki elemen teknis dan desain tertentu yang sama:
- Mesin berkapasitas besar: V8, V10 atau V12, seringkali dilengkapi turbocharger atau supercharger.
- Beban berat: karena sasis yang diperkuat, pelindung, sistem yang rumit, atau lapisan akhir yang mewah.
- Penggerak semua roda permanen: yang menghasilkan lebih banyak gesekan dan karenanya konsumsi lebih tinggi.
- aerodinamika dikorbankanTerutama pada SUV dan kendaraan mewah, di mana desain lebih mengutamakan kehadiran daripada efisiensi.
- Peralatan konsumsi energi tinggi: seperti kontrol iklim otomatis multi-zona, kursi berpemanas, beberapa layar, dll.
Lebih jauh lagi, kendaraan ini cenderung memiliki profil pengguna yang sangat spesifik, terkait dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi, dan sering digunakan sebagai simbol status daripada sebagai sarana transportasi praktis.
Daftar lengkap model yang kurang efisien
Daftar klasik kemudian diperluas dengan model yang lebih terkenal boros bahan bakar:
- Mobil Hummer H2 – simbol kelebihan otomotif Amerika, dengan konsumsi bahan bakar perkotaan kurang dari 4 km/l.
- Nissan Patrol V8 – populer di Timur Tengah, tetapi dengan angka sekitar 5 km/l.
- Chevrolet Suburban V8 – salah satu SUV terbesar di pasaran, dengan angka hingga 6 km/l di dalam kota.
- Infiniti QX80 – Kemewahan dan ruang interior yang mahal: konsumsi bahan bakar dalam kota 5,5 km/l.
- Mobil Navigator Lincoln – SUV mewah dengan mesin V6 twin-turbo yang performanya hampir tidak lebih baik dari mesin V8 tradisional.





